
CIREBON (rq) – Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar mematikan sumber penghasilan para pelaku panggung hiburan. Para pekerja seni dibuat merana dengan kebijakan pemerintah yang melarang resepsi pernikahan dilaksanakan.
“Sebelum ada Corona (Covid-19), biasanya sebulan ada 6 sampai 8 jadwal manggung, tapi sekarang sudah 3 bulan lebih. Ini otomatis tidak ada pemasukan,” kata Devi Kurnia (37) kepada awak Media, Minggu (14/6/2020)
Penyanyi lokal Pantura ini mengaku bingung, bagaimana caranya agar bisa bertahan hidup, kalau pekerja seni seperti dirinya tetap belum diizinkan untuk mencari nafkah. Sedangkan bantuan yang dijanjikan untuk pekerja seni terdampak Corona, menurutnya sampai saat ini tidak ada.
“Waktu itu sih sudah pernah ada teman-teman musisi yang menyuruh mengumpulkan KTP, katanya buat ke Dinas Pariwisata. Tapi sampai detik ini belum ada kabar beritanya. Sebenarnya ada tidak bantuan Corona bagi para pekerja seni, “ ungkapnya
Devi berharap pada Pemerintah agar memperhatikan nasib pelaku seni lokal, karena tidak sedikit pekerja seni yang menganggur dan tidak ada penghasilan dari usaha lainnya.
Hal senada disampaikan Naysila (21). Ia mengklaim sebelum ada wabah Covid-19, biasanya sehabis lebaran pasti banyak job. Menurutnya, bisa hampir sebulan manggung dengan honor sehari bisa Rp 600 ribu hingga 800 ribuan. Itu bayarannya belum termasuk sama uang saweran.
“Saat ini kami semua sangat kebingungan, karena tidak ada pemasukan sama sekali. Sedangkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari harus ada,” tutupnya. (ym)